PT Kontak Perkasa Futures - BATAM Jendi (34) terkejut bukan main saat menemukan sosok mayat yang diduga Lia Arzalina, mahasiswi Ibnu Sina Batam yang meninggalkan rumah dan tidak kembali sejak Minggu, 3 Juli 2016 lalu.
Rencananya ia pergi mencari pasak bumi, di Hutan Lindung Duriangkang, Rabu (27/7/2016) pagi, namun harus ditunda karena ia penemuan mayat yang sudah membusuk.
Ia yang pergi bersama-sama rekannya Lochkung Lumban Toruan untuk mencari pasak bumi di dekat tower SUTT tersebut pertama-tama melihat baju biru.
"Tadi pagi itu saya sama kawan mau cari pasak bumi buat obat. Dulu di situkan ada bekas terbakar, dulunya ada tumbuh pasak bumi satu-satu disitu. Makanya kami cari ke sana," kata Jendi, seorang saksi saat dihubungi via ponselnya oleh Tribun Batam.
Lelah mencari pasak bumi yang tak kunjung ditemui, keduanya pun memutuskan untuk pulang.
Namun, saat Jendi hendak naik ke atas menuju motor yang diparkirkan, rekannya, Lochkung, melihat di bagian bawah ada benda berwarna biru.
"Terus kawan saya itu lihat ke arah bawah, apa itu warna biru. Kayak baju. Betul tidak itu baju. Penasaran kami perhatikan lagi. Jarak-jarak tiga meterlah kami lihat, yang pertama kelihatan itu tengkorak kaki," ucapnya lagi.
Sungguh terkejut dan tak mau lebih mendekat, keduanya pun langsung melapor kepada Polsek terdekat.
"Yang kita lihat selain baju biru, tengkorak kaki itulah. Karena kepalanya kan begitu mengarah ke bawah. Kami langsung laporlah ke polisi,"kata warga yang tinggal di Kavling Senjulung itu.
Setelah melapor, tim identifikasi pun langsung melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi.
Untuk sementara mayat tersebut dibawa ke RS Bhayangkara, Nongsa, untuk dilakukan visum.
Rencananya ia pergi mencari pasak bumi, di Hutan Lindung Duriangkang, Rabu (27/7/2016) pagi, namun harus ditunda karena ia penemuan mayat yang sudah membusuk.
Ia yang pergi bersama-sama rekannya Lochkung Lumban Toruan untuk mencari pasak bumi di dekat tower SUTT tersebut pertama-tama melihat baju biru.
"Tadi pagi itu saya sama kawan mau cari pasak bumi buat obat. Dulu di situkan ada bekas terbakar, dulunya ada tumbuh pasak bumi satu-satu disitu. Makanya kami cari ke sana," kata Jendi, seorang saksi saat dihubungi via ponselnya oleh Tribun Batam.
Lelah mencari pasak bumi yang tak kunjung ditemui, keduanya pun memutuskan untuk pulang.
Namun, saat Jendi hendak naik ke atas menuju motor yang diparkirkan, rekannya, Lochkung, melihat di bagian bawah ada benda berwarna biru.
"Terus kawan saya itu lihat ke arah bawah, apa itu warna biru. Kayak baju. Betul tidak itu baju. Penasaran kami perhatikan lagi. Jarak-jarak tiga meterlah kami lihat, yang pertama kelihatan itu tengkorak kaki," ucapnya lagi.
Sungguh terkejut dan tak mau lebih mendekat, keduanya pun langsung melapor kepada Polsek terdekat.
"Yang kita lihat selain baju biru, tengkorak kaki itulah. Karena kepalanya kan begitu mengarah ke bawah. Kami langsung laporlah ke polisi,"kata warga yang tinggal di Kavling Senjulung itu.
Setelah melapor, tim identifikasi pun langsung melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi.
Untuk sementara mayat tersebut dibawa ke RS Bhayangkara, Nongsa, untuk dilakukan visum.