PT Kontak Perkasa Futures - SEKOLAH bukanlah satu-satunya tempat mendidik anak. Pendidikan juga bisa di keluarga, rumah, dan lingkungan sekitarnya.
Pemahaman seperti itulah yang hendak ditekankan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Rahayu. Mereka menggelar seminar parenting dengan tema Peran Serta Orangtua dalam Pendidikan Dasar Anak.
Seminar itu menghadirkan pemandangan yang sedikit berbeda sepagi itu di SD yang terletak di Jalan Raya Rancaekek, Majalaya KM 05, Babakan Muara Tanggeung, Bojongloa, Kabupaten Bandung. Kali ini, sekolah dipenuhi ratusan orangtua yang siswa yang menunggu sedari pagi.
Kehadiran sejumlah orangtua siswa ini, tak lain untuk mengikuti sebuah seminar parenting yang digelar oleh sekolah tersebut. Di ruangan kelas, para orangtua siswa ini rupanya menyambut baik seminar. Ini terlihat dari setiap bangku yang ada di ruangan ini, tampak dipadati oleh kehadiran mereka.
Dengan memegang alat tulis dan kertas, sesekali para orangtua siswa ini mencatat beberapa poin yang mereka anggap penting saat narasumber menyampaikan materinya. Waktu tiga jam tak terasa habis begitu seminar tuntas.
Pemateri seminar parenting, Lilis Komariah mengatakan, pada dasarnya pendidikan dasar anak berasal dari orangtua dan keluarga. Kata dia, sebagai orangtua tidak boleh meninggalkan generasi yang lemah.
"Pesan inti yang saya sampaikan tadi ialah pertolongan terbaik orangtua adalah membiarkan anak menolong dirinya sendiri, Tujuannya agar anak bisa mandiri dan tidak ketergantungan kepada orang lain dan lebih bertanggung jawab," paparnya.
Dia mengatakan dalam mendidik anak, sekolah hanyalah sebagai faktor pendukung. Selebihnya orangtualah yang berperan aktif dalam tumbuh kembang anak-anaknya itu. Menyekolahkan anak bukan untuk menitipkan, sebab sekolah bukanlah tempat penitipan anak.
"Sebagai orangtua harus sadar akan hal itu sehingga dalam mendidik anak-anak itu yang paling penting adalah orangtua," ujarnya.
Fakta di lapangan membuktikan, tak sedikit para orangtua yang memberikan kepercayaan sepenuhnya untuk mendidik anak-anaknya kepada pihak sekolah. Padahal, kata dia, yang mengendalikan pendidikan anak seutuhnya adalah pihak orangtua itu sendiri.
Dia menambahkan, ada beberapa poin penting yang harus orangtua ketahui 'senjata' yang dimiliki oleh anak. Diantaranya adalah merengek, menangis, mengancam, memalukan orangtua, dan menyakiti diri. Sebagai orangtua juga mereka harus paham betul akan hal tersebut.
"Kita juga sebagai orangtua harus sadar, kesalahan umum orangtua itu mengomel, menyogok, mengancam, membandingkan, menyakiti baik verbal maupun non verbal. Ini harus disadari," ucapnya.
Ciri-ciri anak berkarakter, kata dia, mereka yang mandiri dan tanggung jawab. Selain itu mereka juga berdisiplin tinggi dan tentunya memiliki mimpi di masa depan. "Semoga orangtua paham dengan apa yang saya sampaikan tadi," ucapnya.
Kepala SDIT Insan Rahayu, Reva Abdul Aziz mengatakan, sebagai sekolah yang memiliki motto berakhlak mulia, prestatif dan kreatif, melalui seminar parenting ini, pihak sekolah ingin menyatukan semua frekuensi yang ada, baik itu sekolah, guru, orangtua dan siswa.
Selain itu, kegiatan seminar ini juga bisa menjadi ajang tali silaturahmi seluruh orangtua dan guru dengan tujuan menyatukan frekuensi dan visi sekolah dan tujuan orangtua menyekolahkan anak anaknya, sehingga semua orangtua paham akan tujuan dan visi sekolah.
"Ini acara pertama kali yang sekolah adakan dan acara ini sangat penting. Yang perlu ditanamkan kepada orangtua, pola pendidikan yang didasari rasa kasih sayang yang mengutamakan dasar-dasar karakter," paparnya.
Dia berharap, ke depannya orangtua lebih menyadari akan kehadirannya dalam proses pendidikan dasar khususnya di rumah. Dia pun mengingatkan peran orang tua, khususnya ibu. "Ummu madrosatun ula, ibu sekolah pertama, bagi anak anaknya," katanya.
Pemahaman seperti itulah yang hendak ditekankan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Rahayu. Mereka menggelar seminar parenting dengan tema Peran Serta Orangtua dalam Pendidikan Dasar Anak.
Seminar itu menghadirkan pemandangan yang sedikit berbeda sepagi itu di SD yang terletak di Jalan Raya Rancaekek, Majalaya KM 05, Babakan Muara Tanggeung, Bojongloa, Kabupaten Bandung. Kali ini, sekolah dipenuhi ratusan orangtua yang siswa yang menunggu sedari pagi.
Kehadiran sejumlah orangtua siswa ini, tak lain untuk mengikuti sebuah seminar parenting yang digelar oleh sekolah tersebut. Di ruangan kelas, para orangtua siswa ini rupanya menyambut baik seminar. Ini terlihat dari setiap bangku yang ada di ruangan ini, tampak dipadati oleh kehadiran mereka.
Dengan memegang alat tulis dan kertas, sesekali para orangtua siswa ini mencatat beberapa poin yang mereka anggap penting saat narasumber menyampaikan materinya. Waktu tiga jam tak terasa habis begitu seminar tuntas.
Pemateri seminar parenting, Lilis Komariah mengatakan, pada dasarnya pendidikan dasar anak berasal dari orangtua dan keluarga. Kata dia, sebagai orangtua tidak boleh meninggalkan generasi yang lemah.
"Pesan inti yang saya sampaikan tadi ialah pertolongan terbaik orangtua adalah membiarkan anak menolong dirinya sendiri, Tujuannya agar anak bisa mandiri dan tidak ketergantungan kepada orang lain dan lebih bertanggung jawab," paparnya.
Dia mengatakan dalam mendidik anak, sekolah hanyalah sebagai faktor pendukung. Selebihnya orangtualah yang berperan aktif dalam tumbuh kembang anak-anaknya itu. Menyekolahkan anak bukan untuk menitipkan, sebab sekolah bukanlah tempat penitipan anak.
"Sebagai orangtua harus sadar akan hal itu sehingga dalam mendidik anak-anak itu yang paling penting adalah orangtua," ujarnya.
Fakta di lapangan membuktikan, tak sedikit para orangtua yang memberikan kepercayaan sepenuhnya untuk mendidik anak-anaknya kepada pihak sekolah. Padahal, kata dia, yang mengendalikan pendidikan anak seutuhnya adalah pihak orangtua itu sendiri.
Dia menambahkan, ada beberapa poin penting yang harus orangtua ketahui 'senjata' yang dimiliki oleh anak. Diantaranya adalah merengek, menangis, mengancam, memalukan orangtua, dan menyakiti diri. Sebagai orangtua juga mereka harus paham betul akan hal tersebut.
"Kita juga sebagai orangtua harus sadar, kesalahan umum orangtua itu mengomel, menyogok, mengancam, membandingkan, menyakiti baik verbal maupun non verbal. Ini harus disadari," ucapnya.
Ciri-ciri anak berkarakter, kata dia, mereka yang mandiri dan tanggung jawab. Selain itu mereka juga berdisiplin tinggi dan tentunya memiliki mimpi di masa depan. "Semoga orangtua paham dengan apa yang saya sampaikan tadi," ucapnya.
Kepala SDIT Insan Rahayu, Reva Abdul Aziz mengatakan, sebagai sekolah yang memiliki motto berakhlak mulia, prestatif dan kreatif, melalui seminar parenting ini, pihak sekolah ingin menyatukan semua frekuensi yang ada, baik itu sekolah, guru, orangtua dan siswa.
Selain itu, kegiatan seminar ini juga bisa menjadi ajang tali silaturahmi seluruh orangtua dan guru dengan tujuan menyatukan frekuensi dan visi sekolah dan tujuan orangtua menyekolahkan anak anaknya, sehingga semua orangtua paham akan tujuan dan visi sekolah.
"Ini acara pertama kali yang sekolah adakan dan acara ini sangat penting. Yang perlu ditanamkan kepada orangtua, pola pendidikan yang didasari rasa kasih sayang yang mengutamakan dasar-dasar karakter," paparnya.
Dia berharap, ke depannya orangtua lebih menyadari akan kehadirannya dalam proses pendidikan dasar khususnya di rumah. Dia pun mengingatkan peran orang tua, khususnya ibu. "Ummu madrosatun ula, ibu sekolah pertama, bagi anak anaknya," katanya.